Profil
Putra’Lebah Amed Guest House
Putra'Lebah Amed Guest House di rintis atau
didirikan oleh anak kampung yang lahir dan di besarkan dari
keluarga paling miskin di Br. Lebah kel.Purwakerti desa Culik kec.Abang kab.Karangasem Yaitu I Gede Suda .Untuk merubah kehidupan menjadi yang
lebih baik, kedua orang tua saya menyekolahkan atau menuntut ilmu setingi-tinginya,Tentu
saja untuk mendapatkannya perlu kerja keras dan modal yaitu uang. Ketika zaman
itu anak yang bisa bersekolah sebenarnya hanya keluarga dengan hidup yang mapan
baik itu sandang ,pangan dan papan.tetapi kehidupan keluarga kami waktu itu jauh
dari kata layak. Rumah kami pada waktu itu antara dapur dan tempat tidur jadi
satu sebagai tempat tinggal keluarga kami, Rumah yang di dirikan oleh orang tua
terbuat, dinding dari anyaman bambu dan atap dari rumput yang sudah di ikat,
tidur kadang beralaskan tikar / daun kelapa yang di anyam atau beralaskan lantae
tanah ,makan sehari-hari saja kami susah,
kadang makan kadang tidak,apalagi membayangkan untuk mendapatkan biaya sekolah rasanya
mustahil,tetapi hal itu tidak membuat menyerah kedua orang tua kami Semangat,kerja
keras dan kegigihanya. Agar anaknya menjadi orang yang lebih baik dari kehidupanya. Ahirnya saya bisa sekolah,melihat dari semua itu saya pun tidak tingal diam ikut
berusaha mencari uang untuk biaya sekolah. Ketika masih duduk di bangku SMP saya
menjadi pembantu rumah tangga dan tukang cuci mobil angkot dan ketika SMA di saat
liburan kenaikan kelas saya bekerja di pabrik penggilingan beras selama satu bulan,dengan
modal tersebut di ahirnya saya bisa menyelesaikan bangku sekolah sampai ke
tingkat sekolah menengah atas (SMA).Zaman itu saya satu-satunya pemuda desa
pada generasi itu yang bisa melanjutkan pendidikan hingga tamat sekolah menengah atas, Kemudian saya punya impian untuk bekerja supaya bisa membatu
keuangan keluarga sebagai balas jasa atas kerja keras kedua orang tua kami, dengan
modal tamatan SMA saya berpikir tidak akan susah untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi
itu hanya impian / hayalan blaka ketika zaman itu ,ternyata tidak semudah yang saya
pikirkan,tanpa memiliki keterampilan bisa berbahasa asing sulit untuk
mendapatkan pekerjaan ,karena Bali sebagai daerah pariwisata di kenal di seluruh
Manca negara untuk mendapatkan pekerjaan mau tidak mau harus bisa berbahasa
asing.yaitu bahasa inggris atau yang lainya,Ahirnya saya pergi ke kota besar
yang ada di Bali yaitu Denpasar di kota ini banyak orang pendatang menyulam
mimpi – mimpi .di kota ini pun saya juga sebagai Pembantu rumah tangga,buruh
angkut barang di suplayer hotel dan kapal diving,supaya bisa melanjutkan sekolah
untuk belajar bahasa asing,uang bulanan yang saya dapatkan di pergunakan untuk biaya
sekolah belajar Bahasa Ingris dan Jepang ,ketika tamat saya bekerja di
perusahan Diving dan Restaurant. disini lah saya bisa mempraktekkan ilmu yang saya
dapatkan ketika belajar bahasa asing di sekolah dulu, komunikasi secara
langsung dengan tamu dari berbagai negara dengan berbeda karakter dan budayanya,disinlah
banyak ilmu dan penggalaman yang saya dapatkan dari mereka .Kurang lebih tiga tahun
lamanya saya bekerja di perusahaan orang lain dengan pengasilan yang saya
dapatkan setiap bulan hanya cukup untuk biaya hidup sendiri di perantauan ,pengngalaman
yang saya dapatkan dari bergaul,bercerita dan bertukar pikiran dengan wisatawan
dari berbagai Negara ahirnya mucul Idea,keinginan untuk membuat usaha sendiri
supaya bisa membalas jasa dan membahagiakan kedua orang tua dan merubah kehidupan keluarga yang lebih baik dari sebelumya.Kasbon di toko
Bangunan,Meminjam uang di Bank,urunan dari saudara dan orang tua ,di tambah sisa
gaji yang saya sisihkan sedikit demi sedikit untuk membeli bahan bangunan, kurang
lebih 5 tahun lamanya, ahirnya kami bisa membangun dua bungalow sederhana pada
tahun 2013 ,di sinilah segala ilmu yang saya miliki pergunakan untuk
mendapatkan tamu supaya mau menginap di bungalow kami ,tetapi itu Cuma impian dan harapan ,ternyata
tidak semudah yang saya bayangkan dan pikirkan sebelumnya.jangankan hasil bungalow
untuk memberikan orang tua, untuk membayar hutang di Bank dan toko Bangunan saja
masih kurang setiap bulanya ,gaji yang kami dapatkan dari bekerja di travel
Agent saya pergunakan untuk menutupi hutang setiap bulannya.Tetapi kami tidak pantang
menyerah begitu saja selalu berusaha dan berdoa agar ada tamu yang mau menginap,Setiap
ada tamu yang menginap selalu kami jadikan teman bercerita tentang masa lalu yang
keluarga kami alami dengan apa adanya agar dia mau membantu untuk
menginformasikan Guest house kami kepada orang lain,keluarga dan sahabatnya
ketika pulang kenegaranya masing - masing.Pikiran yang ada di dalam hidup saya bukan
berapa kali kita gagal ,melainkan berapa kali kita bisa bangkit lagi. di dalam
kehidupan masa sekarang dan masa depan jauh lebih penting. Karena masa lalu sehebat
apapun itu telah tertingal di belakang.seiring berjalanya waktu ahirnya harapan
kami sedikit demi sedikit mengalami perubahan menjadi yang lebih baik.Kami
selalu berusaha memberikan yang terbaik,setiap tamu yang menginap di Putra'Lebah Amed Guest House.Semangat pantang menyerah dan konsisten apa yang di inginkan akhirnya Cita – cita
dan impian kami bisa terwujud seperti sekarang ini.perjuangan seperti di atas adalah
modal dasar untuk meraih suatu impian, karena saya sadar kerja
keras,kegigihan,pantang menyerah dan konsisten tidak akan pernah ada yang
menghianati hasilnya.Kalau bukan kita yang memulai suatu perubahan siapa
lagi,....Kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi,.....
Putra Lebah Amed Guest House
yang saya miliki sekarang ibaratnya
seperti "Lebah dan Madu "Perjuangan Lebah dari mencari sari-sari
bunga-bungaan sampai dia menghasilkan Madu penuh dengan perjuangan dan kerja
keras, Setelah Madu yang dihasilkannya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
,Begitu pula
Putra Lebah Amed Guest House,Dengan usaha keluarga ini saya bisa
merubah kehidupan dan berbagi kepada semua keluarga Kami.
Yang saya banggakan :
Usaha atau Cita-cita yang dicapai
dengan bermodalkan Semangat Konsisten akan lebih nikmat dan bermakna buat saya.dan
sebagai sebuah cerita buat generasi penerus dan anak cucu keluarga kami di
kemudian hari.
Built, on 17 July 2013
I
Gede Suda